Oleh

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Baru Indonesia

Oleh
Gambar
Source: Grup Komunitas Tapis Blogger Ini Baru Indonesia ! Begitulah gaungnya dalam acara Ngobrol Bareng MPR dan Netizen Lampung , Minggu 19 November 2017 beberapa hari lalu yang mengusung tema Sosialisasi Empat Pilar MPR. Ini adalah kali pertama bagi saya mengikuti acara seperti ini. Awalnya saya ragu mau ikut acara "Ngobrol bareng MPR" ini, secara saya baru bergabung bersama Tapis Blogger, lalu saya baca postingan pemberitahuan adanya acara tersebut di grup Facebook Tapis Blogger. Well , akhirnya saya memberanikan diri untuk mengisi form, dalam hati dag dig dug seerr "bisa ikutan apa ga ya?", nanti sama siapa perginya, belum ada yang kenal pula, lalu saya Add salah satu anggota Tapis Blogger yaitu mbak Naqiyyah Syam. Alhmadulillaah saya mendapat respon yang baik dari beliau, yang belakangan baru saya ketahui bahwa beliau adalah Founder Komunitas Tapis Blogger. Keraguan saya yang lain adalah sudah lama tidak menulis, apa saya masih bisa merangkai kata d...
Baca selengkapnya

drama

Oleh
Gambar
FREYTAG'S PYRAMID :  A diagram of dramatic structure, one which shows complication and emotional tension rising like one side of a pyramid toward its apex, which represents the climax of action. Once the climax is over, the descending side of the pyramid depicts the decrease in tension and complication as the drama reaches its conclusion and denouement . A sample chart is available to view. Freytag designed the chart for discussing tragedy , but it can be applied to many kinds of fiction. FREYTAG'S TRIANGLE : Another term for Freytag's Pyramid (see above). Freytag's Pyramid
Baca selengkapnya

drama

Oleh
Dramatic structure   History In his Poetics the Greek philosopher Aristotle put forth the idea that "'ολον δε εστιν το εχον αρχην και μεσον και τελευτην" (1450b27) ("A whole is what has a beginning and middle and end"(1450b27)). [ 1 ] This three-part view of a plot structure (with a beginning, middle, and end – technically, the protasis , epitasis , and catastrophe ) prevailed until the Roman drama critic Horace advocated a 5-act structure in his Ars Poetica : "Neue minor neu sit quinto productior actu fabula" (lines 189-190) ("A play should not be shorter or longer than five acts"). [ 2 ] After falling into disuse, Renaissance dramatists revived the use of the 5-act structure. In 1863, around the time that playwrights like Henrik Ibsen were abandoning the 5-act structure and experimenting with 3 and 4-act plays, the German playwright and novelist Gustav Freytag wrote Die Technik des Dramas , a definitive study of the 5-...
Baca selengkapnya